A. Pendahuluan
Secara umum mistisme kontemporer disebut kebatinan, ia berasal dari bahasa Arab Bathin, yang berarti dalam, di dalam hati, tersembunti dan penuh rahasia. Cliord Gertz menginterpretasikan batin sebagai “wilayah dalam pengalaman manusia”.
Kebanyakan kaum pembela agama-agama Timur Tengah di Indonesia mengemukakan penekanan bahwa pesatnya perkembangan sejumlah kelompok mistik mengindikasikan adanya ketidakpuasan terhadap agama-agama mapan. Di mata mereka popularitas mistisme bisa dijelaskan, hingga batas-batas tertentu sebagai sebuah reaksi terhadap dogmatisme dan ritualisme yang mengabaikan kebutuhan akan ekspresi mistik dan pengalaman batin.
Tafsir kedua dalam memandang mistisme adalah, sebagai reaksi atas gempuran gencar dari proses modernisasi dan berikut dedikasinya.
Untuk sebuah mistik jawa, rasanya agak janggal dengan dua tafsir di atas. Sebab pada dasarnya mereka – orang-orang Jawa – beranggapan bahwa Tuhan terletak di dalam hati, dan hidup bagi mereka adalah penyembahan terhadap yang transenden. Selain itu pula, budaya mistik Jawa sangat memberikan ruang bagi pemikiran dan terminology mistik agama “impor” yang juga mengekspresikan penyembahan dengan cara-cara ritual dan ceremonial.
Maka ketika Islam berikut organisasinya sedang kewilayah mereka, segala sesuatunya-pun berubah, termasuk mistismenya, bahkan mereka mampu menciptakan gaya baru, mistik Jawa singkretik dengan misik Islam.
B. Praktik Dalam Aliran Kebatinan
Kebatinan dalam praktiknya, biasanya dipimpin oleh seorang guru, para guru biasanya dipandang sebagai seorang yang sepuh atau wong tuwo, sehingga menjadikan mereka sebagai igur sentral atas keharmonisan dan kelangsungan komunitas tersebut.
Pada dasrnya aliran kebatinan ini merupakan sekolah atau tempat pembelajaran bagi seseorang yang akan menapaki jalan mistik yang lebih tinggi. Kebatinan –dalam segala variasinya- adalah pengembangan manusia yang menekankan pada sisi bathiniyah, mengembangkan intuitif atau rasa, dan ketentraman hati.
Pada tingkat awal mereka menjalankan laku , yang diekspresikan dengan sujud atau manembah. Muatan dan bentuk aktifitas tersebut biasanya sangant variatif, ada yang meneladani ritual beribadatan Islam, sepeti sujud dihadapan Allah –yang sambil berkonsentrasi pada rasa- atau mengikuti praktik mistik yang kombinasi macam-macam agama.
Pada tahap sebelumnya perjumpaan dengan kebenaran. Sebuah pemahaman mendalam bahwa satu-saunya jalan untuk mengabdi adalah sebagai hamba uhan, yang bergantung pada skema kosmis Maha Besar, yang oleh aliran kebatinan diekspresikan dengan sujud pengheningan.
Dan pada puncaknya adalah menyatunya hamba Tuhan (union mistik). Pada tahap ini alairan kebatinan menempuh jalan misik yang sungguh berat dan mensyarakan adanya ketekatan atas tujuan, yaitu dengan bercontemplasi penuh untuk mengatasi aspek-aspek lair.
Aliran ini biasanya bercirikan. Pertama, latihan dan olah rasa, dan dibimbing oleh seoreang guru, kedua, komitmen terhadap figure kharismatik guru sangat menonjol, melebihi loyalitas kepada orang tua dan keluarga. Keiga, ikatan emosional terhadap sesame anggota dalam komunitas esoteric tersebut yang sangat tinggi.
C. Mistisme dalam Tasawwuf Islam
Pada zaman Islam, yakni sesudah masa Demak hingga mataram timbullah otonomi dalam diri manusia yang cukup unik, yang akibat dari pengaruh budaya Jawa. Yaitu tentang konsep manunggaling kawulo-gusti.
Dalam Islam upaya untuk mengambil jarak atau meninggalkan nafsu-nasu keduniaan (lawwamah, amarah dan suiyyah) di sebut sebagai Zuhud. Atau sebagai purgative way (penyucian hati) kemudian dilanjutkan dengan zikir. Jika berhasil dengan berkonsentrasi penuh pada zikir, maka bermulalah proses iluminasi atau penghayatan vision, artinya dengan zikir itu, mereka menangkap anugerah sinar gaib dari dalam cermin hatinya. Kesadaran ini muncul bersamaan dengan hilangnya kesadaran terhadap eksistensi dirinya yang terhisap oleh cahaya (nur) ilahi.
Adapun pokok-pokok ajaran tasawwuf, yang penulis ambil dari bukunya Dr. Simuh. Sufisme Jawa, Yaitu :
1. Distansi.
Yaitu pengambilan jarak atas ikatan-ikatan duniawiah, yang merupakan awal dari penemuan kembali kesadaran tentang ke-aku-annya, sehingga mampu untuk memerdekakan dari nafsu-nafsu lawwamah, amarah, dan sufiyah.
2. Konsentrasi.
Yaitu pemusatan pikiran dan hati untuk berzikir kepada Allah, pada tahap ini orang akan lebih menyadari akan makna sholat. Sholat bukan hanya sematmata menggerakkan tubuh, tetapi merupakan upaya yang mulia dan suci, juga sebagai persiapan dasar untuk menghadap Tuhan.
3. Iluminasi atau Kasyaf
Tahap ini merupakan tahap kesadaran yang paling maju dari inti sholat dan pengabdian pada Tuahn, sehingga satu-satunya cara utnuk mencapai kesempurnaan adalah menjadi hamba Allah.
4. Insan Kamil
Yaitu tahap yang paling akhir. Dimana manusia merasakan hadirnya Tuhan pada dirinya sehingga jiwa individu berbaur dengan jiwa universal. Tindalan-tindakannya mengilhami akan keberadaannya sebagai utusan atau “wakil” Tuhan bumi.
D. Kritik Atas Praktik Mistikisme
Dalam perjalanannya syari’at dan tasawwuf tidak pernah sejalan, walaupun keduanya berjalan dengan satu kesatuan yang utuh. Praktik tasawwuf –yang diduga al-Gazali diluar tanggung jawabnya. Menjadi upacara-upacara ritual yang diselingi zikir-zikr dan jauh dari ajaran syari’at murni, sehingga dapat dilihat juga –selain di Jawa- praktik sufisme di India, yang oleh Iqbal di yakini telah melakukan praktek-praktek syirik.
Kaum sufi menutup indera dan akal mereka untuk melatih intiusi belaka mereka merefleksikan penghayatan agama dengan memutar tasbih, sambil membaca tahlil, maka menurut Iqbal tak ubahnya tubuh dan bebatuan. Karena corak keagamaan kaum sufi yang demikian itu maka dengan lantang Iqbal berkata “dekatkanlah hatimu kepada-Nya dan jauhilah pemakai baju tambalan itu”
Menurut Iqbal kesalahan besar Gazali adala pemahamannya tentang intuisi terpisah dengan pikiran. Padahal menurut Iqbal intiusi dan pikiran merupakan kesatuan secara organic. Jadi kedua-duanya tidak dapat di pisah-pisahkan.
E. Kesimpulan
Jika kita saksikan disebuah warung kecil misalnya, atau di pendopo rumah, terkadang kita meanyaksikan beberapa orang yang asik dalam perbincangan mengenai “kehidupan rohani”, entah itu soal keabatinan, kepercayaan, simbolisme slametan, dan lain sebagainya. Singkatnya adalah pertukaran pikiran-pikiran, ide, menguji asumsi, dan mungkin penjelajajahan imajinasi dan interpretasi yang terkait dengan wawasan mistik. Kendati demikian tampak serba pribadi. Untuk itu orang bisa merujuk pada babad, primbon, bahkan al-Qur’an atau apa-pun. Ada nilai-nilai yang akan dibangun, dinegoisikan terus menerus. Dengannya tidak diperkenankan “benar sendiri”, dengannya pula setiap “aliran” diperkenankan mengalir.
Memang terlepas dari justifikasi teologis ada kemiripan dal;am bentuk praktik mistik Jawa dengan sufisme Jawa. Untuk itu emosi keagamaan yang menyebabkan seseorang bersikap religius adalah sangat perlu di “lestarikan” dalam bingkai dialog yang arif. Rudolf Otto malah menghindari analisa tentang emosi keagamaan ini, yang –oleh dia disebut- berupa “takut-terpesona” terhaadap hal-hal yang gaib dan keramat.
~Bagi Penikmat Artikel yang setia (non Blogger)...untuk info yang menarik silahkan klik link ini..KLIK
~Bagi Blogger untuk mendapatkan hosting murah meriah dan bahkan GRATIS silahkan klik link ini untuk mendapatkannya
Nice posting gan, jangan lupa kunjungi blog ane ya? Artikel Seks |
Gaya Bercinta |
Artikel Mistik |
Mistik Ditempat Kerja
Benefits of Finding a Divorce Attorney Hiring a well respected, local, experienced, honest attorney to get a divorce will have many advantages. Once you engage a divorce lawyer, you get an recommend as well as ally during the entire means of divorce. The divorce attorney will also see the legal aspects and also choices you might have get during the divorce. A great attorney could suggest and stand for your client they have legal privileges in order to.
Divorce Lawyer Virginia
The decision to work with a divorce attorney may seem difficult to understand till each of the benefits that include having a "specialist" on your team are completely loved. What Will be the Tactical Great things about Getting a Divorce Attorney? Before we glance with the great things about hiring an attorney, we would like to be sure that your attorney is honest!! You need to search around with other people, even though this can be an awkward occasion, it is advisable to grow it out there to the open and acquire feedback from others.